Pembangunan berjalan baik, tergantung SDM yang menanganinya. Silakan bangun bangunan perkantoran yang megah, tapi jangan lupa Mesjidnya, ujar Syamlan dalam sambutan di Paripurna HUT Kepahiang di gedung DPRD, kemarin.
Menurut Syamlan yang gencar diberitakan akan maju bertarung memperebutkan BD 1 ini, bukan tak mungkin dengan pembangunan yang berjalan pesat dan berkelanjutan Kepahiang dapat dijadikan ibukota Provinsi ke depannya. Pembangunan yang baik, harus memberikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Kepahiang harus dapat membuktikan itu. Kalau memang berjalan sesuai dengan yang diharapkan, bukan tak mungkin ibukota Provinsi akan pindah di Kepahiang, yakin Syamlan yang disambut tepuk tangan hangat tamu undangan yang memenuhi ruang sidang DPRD.
Dilihat dari sudut topografi, wacana pengalihan Ibukota Provinsi yang dilayangkan Wagub tersebut bukan tanpa dasar. Lihat saja, potensi yang dimiliki Kepahiang yang berada di jalur lintas strategis. Meski belum diolah secara serius, potensi wisata kebun teh dan wisata alam yang masih perawan lainnya dimiliki Kepahiang.
Tak hanya itu, Kepahiang juga memiliki PLTA dan potensi gas alam panas geothermal jutaan meter kubik. Jika diolah dengan serius bisa mendatangkan miliaran pemasukan daerah. Saya akui pengolahan pariwisata belum berjalan dengan maksimal. Untuk itu kepada semua elemen masyarakat mari sama-sama kita bangun Kepahiang menjadi lebih baik, ujar Bupati Drs. H. Bando Amin C Kader, MM.
Sidang paripurna yang berjalan khidmat itu dipimpin Ketua DPRD H. Sopyan Ansori. Tampak hadir, Wabup Abasri Dj,S.Sos, Sekda Drs. Hazairin A Kadir,MM, Dandim Lentkol (Inf) B.Harefa, Kapolres Kepahiang AKBP.H. Joko Suprayitno, S. ST, MK dan Wabup Rejang Lebong Iqbal Bastari, S.Pd, MM.
Usai upacara peringatan HUT ke-6 Kepahiang di halaman kantor Bupati, tepat di depan kantor Bupati dijadwalkan akan dilakukan peletakkan batu pertama bangunan Mesjid. Tak tanggung-tanggung, bangunan Mesjid yang dirancang mirip dengan Taj Mahal India itu bakal menelan dana sekitar Rp 30 miliar.
Soal dana, kita akan cari dari luar. Dan tidak akan membebankan APBD, ujar Bando. Nantinya, Mesjid digadang-gadang menjadi pusat kebudayaan, agama dan pariwisata di Kepahiang dan Provinsi Bengkulu
Sabtu, 23 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar